Kisah Relikui Riddle - PenaSella.com

Welcome To PenaSella.com

Selamat datang di PenaSella.com, Mari Membangun Literasi dan Memperkuat Nasionalisme bersama PenasSella.com

Kamis, 31 Oktober 2024

Kisah Relikui Riddle


Oleh : jarod susanto



Di sebuah perpustakaan aku mencari sebuah buku yang kata nya buku itu bisa membawaku ke tahun 1900 M, aku sangat penasaran dengan buku itu. Setelah sekian lama mencari akimya aku menjumpai buku itu, buku yang berjudul "Riddle" yang kucari-cari akhimya kutemui juga. Aku memulai membuka buku itu, tetapi isinya kosong, benar-benar tidak ada coretan sedikitpun. Kemudian tidak sengaja aku menyore buku itu yang kemudian muncul kalimat dimana kalimat itu tertulis "Apakah kamu penasaran denganku? Mari aku tunjukkan kejadian yang terjadi di tahun 1900 M." Aku merasa diriku tiba-tiba membeku dan aku ditarik masuk ke dalam buku itu.

Di suatu hari pada pagi yang cerah di sekolah yang dikenal dengan nama "Sekolah Sihir” di sebuah daerah terpencil yang ada di Indonesia, tidak banyak orang yang tau adanya Sekolah Sihir ini, hanya orang-orang tertentu yang mengetahui sekolah ini. Aku yang disini dikisahkan sehari-hari nya bekerja menjadi seorang penjaga sekolah sihir ini sudah dikenali banyak murid yang berada disini. Suatu hari aku ditugaskan untuk menjemput seorang anak laki-laki yang namanya sudah lama terdaftar di sekolah ini, bahkan sudah sejak saat ja lahir. Seorang anak laki-laki itu bukan seorang anak biasa, melainkan seorang anak yang sangat luar biasa, konon kata orang yang menugaskan diriku untuk menjemput anak ini, anak ini akan menciptakan hal yang sangat besar dan sangat hebat, anak ini akan sangat berperan penting di kehidupan dunia sihir di masa depan. Seharusnya anak ini bisa datang sendiri ke Sekolah Sihir ini tanpa aku harus menjemputnya, tetapi sayangnya jg tidak diperbolehkan oleh paman dan bibi nya. Orang tua anak ini sudah meninggal dunia sejak ia berumur kurang lebih 2 tahun, orang tua anak ini meninggal karena dibunuh oleh seorang penyihir yang sangat hebat pada masa itu, alasan penyihir ini membunuh kedua orang tua nya yaitu karena orang tua anak ini tidak ingin bunduk menjadi pengikut penyihir tersebut.

Karena kejadian saat itu, anak ini mendapat kutukan berupa kekuatan yang diturunkan oleh penyihir ini karena orang tua anak itu sudah mengorbankan diri mereka demi anak nya. Semenjak kejadian itu dunia sihir menjadi sangat suram dan gelap. Paman dan bibi anak ini merahasiakan kejadian ini kepada ponakan laki-laki nya itu supaya ponakan laki-laki nya itu terhindar dari dunia sihir agar tidak menjadi seperti orang tua ponakan mereka, mereka begitu trauma karena nasib saudara mereka yang berakhir menjadi orang yang mereka katakan "aneh” karena sudah mengenal dunia sihir.

Saat anak ini bertanya kepada paman dan bibi nya mengapa orang tua nya bisa meninggalkan ja seorang diri dan kemudian ia dititipkan kepada paman dan bibinya, paman dan bibi nya menjawab, "Orang tua mu dulu meninggal dunia karena kecelakaan mobil nak.”

Aku yang mengetahui hal ini begitu terkejut, karena sangat tidak mungkin kecelakaan mobil bisa menimpa orang tua anak ini, kedua orang tua anak ini dulu nya adalah penyihir yang hebat jadi sangat tidak mungkin mereka meninggal dunia karena kecelakaan saja, sangat mustahil.

Anak laki-laki ini tidak tahu-menahu bahwa sebenarnya dia adalah anak dua orang penyihir yang sangat hebat pada masa nya, bahkan ja juga tidak tahu bahwa ia akan melanjutkan keturunan ayah dan ibu nya sebagai penyihir yang tidak kalah hebat juga dengan orang tua nya. Daritadi aku panjang lebar menceritakan sekilas kehidupan dia tetapi aku belum memberitahu nama nya, anak laki-laki ini berama Leo, yang memiliki nama panjang Leopatra.

Sebelumnya, kepala sekolah Sekolah Sihir sudah mengundang Leo secara resmi menggunakan surat yang dikirimkan oleh burung hantu, tetapi paman Leo tidak membiarkan Leo membaca surat itu, karena paman Leo takut jika Leo membaca surat itu Leo akan pergi ke Sekolah Sihir, yang berarti Leo akan masuk ke dunia sihir. Paman dan bibi Leo ini sebenarnya adalah orang awam yang tidak mengerti sihir yang sebenarnya seperti apa, disini golongan orang yang tidak mengerti sihir mendapat julukan "magel” yang berarti orang-orang yang bukan keturunan penyihir dan tidak mengerti sihir.

Saat burung hantu mengirimkan surat itu, paman Leo selalu merobeknya dan membuangnya, sampai suatu ketika di hari minggu paman Leo berkata, "Sungguh hari yang sangat cerah, hari yang sangat indah, kau tau mengapa Leo?” Tanya paman Leo kepada Leo. Lalu Leo menjawab, "Karena hari ini adalah hari minggu?” Paman nya tertawa terbahak-bahak dan menjawabnya, "Hahaha betul sekali, tidak akan ada surat di hari minggu, sungguh tenang hidupku di hari minggu ini".

Kemudian beberapa saat setelah itu, terjadi gempa kecil dan terdengar suara surat yang datang secara langsung dengan jumlah yang sangat banyak dari lubang surat pintu rumah mereka. Surat-surat itu berterbangan kemana-mana, tidak henti-henti nya surat itu datang. Bibi Leo tidak sengaja melirik ke jendela, sangat banyak burung hantu yang hinggap di sekeliling rumah mereka, bibi Leo sangat terkejut melihatnya dan kemudian berteriak, "Aaaaa banyak sekali burung hantu di luar sana”, Paman Leo tidak menggubris bibi Leo, paman Leo sibuk memunguti surat-surat yang berterbangan dan mencegah Leo supaya tidak mendapatkan surat itu. Leo berhasil mendapatkan satu buah surat itu dan membuka nya, surat itu berisi undangan untuk Leo agar Leo menjadi murid di Sekolah Sihir.

Tetapi saat Leo belum selesai membaca surat itu, Paman Leo sudah merebutnya dari tangan Leo dan berkata kepada Leo, "Tidak! Kamu tidak akan pergi ke Sekolah ini. Tidak akan! Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke sana!", Kemudian paman Leo menarik Leo ke kamar nya dan menguncinya di dalam kamar nya, dan paman Leo berkata lagi kepada Leo, "Sekali lagi kuperingatkan kau, kau tidak akan bisa pergi ke Sekolah itu. Tidak akan!” Lalu paman Leo pun meninggalkan Leo. Pada malam hari saat paman dan bibi Leo tertidur, terjadi badai yang sangat besar yang mengharuskan mereka mengungsi di tempat lain. Pada saat itulah aku ditugaskan untuk menjemput Leo, karena sudah tidak ada cara lain lagi.

Aku menjemput Leo tepat di hari ulang tahun nya, aku ber-inisiatif untuk membawakan kue ulang tahun untuk Leo sebagai hadiah ulang tahun nya. Saat aku datang ke tempat pengungsian keluarga Leo, Leo sudah menggambar di lantai, gambaran.rya menggambarkan kue ulang tahun yang diatasnya ada lilin nya, dia membuat permohonan lalu meniup lilin nya. Hal itu sangat menyentuh hati kecil ku sekali paman dan bibi nya tidak peduli dengan nya, meskipun ja sedang ulang tahun sekalipun. Saat aku datang, Leo terkejut dengan kedatanganku, dengan tubuhku yang besar seperti raksasa, dia mengiraku orang jahat dan berteriak, "Aaaa siapa kamu?!! Kenapa kamu datang kemari?” suara teriakan Leo sampai membuat paman dan bibi Lea terbangun dan sudah bersiap untuk memarahi Leo karena sudah mengganggu tidur mereka. Paman dan bibi nya terkejut dengan kedatanganku kemari.

Aku datang dengan membawakan surat undangan resmi untuk Leo agar bergabung di Sekolah Sihir, setelah paman dan bibi Leo mengetahui alasan ku datang ke tempat ini mereka memperingatkanku, "Tidak! Leo tidak akan ikut pergi dengan mu! Kami tidak akan membiarkan Leo memiliki nasib yang sama seperti ayah dan ibu nya! Kau jangan coba-coba untuk membawa Leo pergi denganmu! Kau pikir kau siapa? Berani nya kau mau membawa Leo begitu saja tanpa izin dari kami?” aku menggerutu di dalam hati, "Hadeh.. sebenarnya aku sangat malas menjawab ocehan paman dan bibi Leo ini. Ya sudah lah biar masalah ini cepat selesai aku akan menyihir mereka saja”.

Aku mengeluarkan tongkat sihirku dan menyihir paman dan bibi Leo agar mereka tertidur sementara sampai aku berhasil membawa Leo pergi bersama ku ke Sekolah Sihir. Leo yang melihat kejadian ini melongo dan bertanya-tanya mengapa aku bisa melakukan hal itu. Aku menjelaskan segalanya, aku mengatakan kepada Leo bahwa aku adalah seorang penjaga Sekolah Sihir yang ditugaskan untuk menjemput nya dan membawa nya ke Sekolah Sihir, yang artinya aku memiliki sihir yang bisa menyihir apapun sesukaku dengan mantra- mantra yang ada.

Leo mengerti, dan dia bertanya kepadaku, "Apakah aku nanti skan bisa menjadi sepertimu? Apa aku nanti juga akan memiliki sihir sepertimu?", lalu aku menjawab, "Tentu saja iyaa, hal itu akan terjadi, bahkan sekarang pun kau sudah bisa melakukan itu, tetapi setelah kau masuk ke Sekolah Sihir, hal ini bisa terjadi karena dulu Ayah dan Ibu mu juga lulusan dari Sekolah Sihir ini." Leo yang mendengar hal itu sangat senang dan dia setuju untuk ikut denganku ke Sekolah Sihir. Akhirnya satu masalah ini bisa terselesaikan dengan cepat sehingga aku akan bisa segera menyelesaikan tugasku ini.

Aku dan Leo pergi menuju Sekolah Sihir menggunakan kereta khusus yang sudah disediakan oleh Sekolah Sihir untuk pergi kesana. Sebelum aku dan Leo ke stasiun untuk menaiki kereta Sekolah Sihir aku mengajak Leo untuk pergi membeli barang- barang yang diperlukan Leo di Sekolah Sihir nanti nya, tapi tiba-tiba Leo bertanya, "Darimana kita bisa mendapatkan uang untuk bisa membeli semua barang-barang itu?", aku pun menjawab nya, "Kau tidak perlu khawatir, kau pikir ayah dan ibu mu tidak meninggalkanmu uang sepeser pun? Ayo aku ajak kamu ke suatu tempat yang akan membuatmu senang." Aku mengajak Leo ke sebuah bank khusus untuk para penyihir, dimana semua uang dan harta benda para penyihir di Sekolah Sihir tersimpan dengan aman. Leo sangat terkejut ternyata Ayah dan Ibu nya meninggalkan banyak uang untuk Leo. Setelah Leo mengambil uang, aku pun segera mengajak Leo untuk membeli barang-barang yang diperlukan saat di Sekolah Sihir

Pertama-tama, aku mengajak Leo untuk membeli tongkat sihir dan membiarkan Leo memilih tongkat sihir nya, aku ingin membelikan hadiah untuk Leo berupa hewan peliharaan supaya bisa jadi teman Leo saat di Sekolah Sihir nanti. Saat Leo memilih tongkat sihir, ada bapak-bapak yang membantu Leo memilih tongkat sihir yang pas untuknya, bepak-bapak itu berkata keparka Leo bahwa tongkat sihir itu akan memilih tuan nya sendiri, tongkat sihir yang akan memilih Leo skan bersinar. Seleleh Leo mencoba beberapa tongkat sihir, akhimya Leo menemukan tongkat sihir yang jika dipegang olehnya tongkat sihir itu bersinar. Bapak-bapak penjual tongkat sihir ini terkejut saat tahu bahwa tongkat sihir yang memilih Leo ini adalah tangkal sihir dengan jenis yang sama yang digunakan oleh "dia yang tidak boleh disebut nama nya” pada saat malam orang tua Leo dibunuh oleh penyihir itu, bapak-bapak ini juga sangat heran mengapa bisa tongkat sihir ini memilih Leo untuk menjadi tuan nya.

Beberapa lama setelah Leo mendengar hal dari bapak-bapak itu aku pun datang menghampiri Leo dan menunjukkan hadiah yang kubelikan untuk Leo. Saat aku menunjukkan kepada Leo aku mengucapkan kepada Leo, "Selamat Ulang Tahun Leo.. Leo sangat senang ketika melihat hadiah dari ku, aku memberinya hadiah berupa seekor burung hantu putih yang memiliki nama "Digi". Setelah aku dan Leo selesai membeli keperluan Sekolah Sihir, kami pun pergi ke stasiun untuk menaiki kereta menuju Sekolah Sihir. Aku meninggalkan Leo sendiri di kereta Sekolah Sihir Karena aku ada keperluan mendadak yang diberikan oleh kepala Sekolah Sihir, aku tahu bahwa Leo akan bertemu dengan teman-teman baru nya di kereta dan aku tidak perlu khawatir untuk meninggalkan nya disana sendiri.

Saat di kereta, Leo bertemu dengan dua teman baru nya yang bemama Rea dan Rey, mereka saling berkenalan satu sama lain, Rey ingin menunjukkan kemampuan sihir nya kepada Leo den Rea, dia sangat percaya diri sekali, dia mengayunkan tongkatnya dan mengucapkan mantra, "Ehm, Matahari bunga, belum selesai saat mengucapkan mantra nya, Rea menyela Rey dan berkata, "Oh.. kau mau menunjukkan sebuah sihir? Begitukah cara na?, dengan nada Rea yang meremehkan Rey, Rea tidak mau kalah, ia pun juga menunjukkan sihimya kepada Leo, "Tralala trililitrululu, cling!", mantra yang diucapkan oleh Rea berhasil dan menghasilkan sebuah marmut yang lucu. Leo dan Rey sangat kagum atas kepintaran Rea dalam mengaplikasikan tongkat sihir nya.

Selain kepintaran Rea, Rea juga seorang anak gadis yang sangat cantik, tetapi Rea sering dibully oleh beberapa teman nya karena teman nya yang ini dengan Rea, karena Rea adalah anak dari orang tua yang termasuk golongan "magel" yang tidak mengerti sihir. Sedangkan Rey, dia anak keturunan penyihir, kedua orang tua nya sama-sama seorang penyihir, Rey juga memiliki 3 kakak laki-laki yang juga penyihir dan bersekolah di Sekolah Sihir jugs, keluarga Rey terkenal dengan keluarga yang termasuk di kelas rendah yang dimana semua buku dan seragam nya adalah bekas dari kakak-kakak nya. Memang nama Rea dan Rey ini bisa dibilang mirip seperti saudara kembar, tapi nyataya tidak. Mereka berdua lahir di keluarga yang berbeda dan dengan latar belakang keluarga yang sangat berbeda juga. Aku berharap mereka nanti nya berjodoh karena nama nya yang mirip, haha.

Beberapa saat setelah mereka berbincang-bincang, tidak terasa akhimya mereka pun sampai di Sekolah Sihir Rea mengingatkan kepada Rey dan Leo agar memakai jubah mereka karena mereka sudah sampai di Sekolah Sihir. Aku sudah bersiap untuk menjemput mereka di depan pagar Sekolah Sihir, akhirnya yang ditunggu- tunggu pun tiba juga, murid tahun ajaran baru datang ke Sekolah Sihir. Tahun ajaran mereka inilah awal dari awal mula nya aka nada sebuah kejadian besar yang akan terjadi di Sekolah Sihir ini. Seal para murid datang, mereka diharuskan mengikuti upacara pembukaan untuk para murid sjaran baru, rangkaian acara yang akan dilaksanakan antara lain: sambutan dari Kepala Sekolah Sihir, pemilihan asrama untuk mund baru (asrama ini terdiri dari asrama biru, asrama merah, asrama hijau, dan asrama kuning), dan yang terakhir adalah pesta makan malam.

Setelah sambutan dari kepala sekolah, tiba lah saat pemilihan asrama. Leo, Rea, dan Rey merasa takut saat pemilihan asrama itu, Rea berkata kepada Leo dan Rey. "Eh, aku dengar-dengar asrama hijau itu asrams yang isinya bakal orang yang nanti nya jadi orang jahat, aku nggak mau deh masuk ke situ, aku sih berharap nya bisa masuk ke asrama merah". Rea adalah orang pertama yang dipanggil oleh Madame Lili (beliau adalah seorang guru di Sekolah Sihir yang juga merupakan kepala asrama merah), Rea ditempatkan di tempat yang sesuai dengan keinginan nya, yaitu asrama merah. Setelah Res dipanggil, kemudian giliran Rey yang dipanggil oleh Madame Lli, Rey mendapat asrama yang sama dengan Rea yaitu asrama merah juga.

Nah, tiba saatnya giliran Leo yang dipanggil oleh Madame Lili, Leo berharap agar ia bisa bersama dengan teman-teman nya di asrama yang sama, Leo berbisik dan memohon, "Jangan asrama hijau, jangan asrama hijau topi ajaib yang digunakan untuk pemilihan itu pun berbisik pula, "Hmm.. jangan asrama hijau? Kau tidak mau asrama hijau, apakah kau yakin? Padahal jika kau berada di asrama hijau, kau akan menjadi penyihir terkuat yang tidak akan terkalahkan oleh siapapun. Baiklah kalau itu mau mu." Topi ajaib pun mengabulkan permintaan Leo dan memilih Leo ke asrama merah, Leo sangat senang mendengar hal itu. Rea dan Rey juga ikut senang menengar bahwa mereka bertiga akan se asrama.

Kepala Sekolah Sihir sedari tadi memperhatikan Leo, beliau berharap akan banyak hal hebat yang dilakukan oleh Leo seperti yang dilakukan Ayah dan Ibu nya dulu. Selain kepala sekolah, ada salah satu guru juga yang memperhatikan Leo lama sekali, Leo menyadari bahwa guru itu sedari tadi memperhatikan Leo. Salah satu guru itu dulu nya termasuk salah satu pengikut penyihir "yang nama nya tidak boleh disebut” Setelah beberapa hari berlalu, banyak kejadian yang terjadi di Sekolah Sihir.

Awal mula nya ada seorang siswi yang diculik siluman ular yang tidak tahu dibawa kemana siswi itu oleh siluman ular. Leo yang mengetahui hal ini pertama kali langsung ditudu yang tidak-tidak oleh semua orang. Rea dan Rey mempercayai Leo bahwa bukan Leo pelakunya Leo menjelaskan semuanya bagaimana kejadian itu terjadi, Leo tidak sengaja melihat jejak dari siluman ular itu, tetapi Leo tidak tahu bahwa ternyata siluman ular itu menculik seorang siswi dan dibawa entah kemana olehnya. Leo mengetahui bahwa ada seorang siswi yang diculik itu dari guru-guru yang memberitahu bahwa ada seorang siswi yang hilang. Setelah itu. Leo berencana untuk mencari tahu kemana Siluman ular membawa seorang siswi itu pergi.

Leo memiliki firasat bahwa siluman ular membawa siswi itu ke sebuah tempat dimana tidak ada yang tahu keberadaan nya, tetapi masih dalam wilayah Sekolah Sihir Leo kemudian pergi ke kamar mandi perempuan untuk bertanya kepada hantu penjaga di sana, "Apakah kau melihat siswi yang diculik di Sekolah ini?”, Tanya Leo kepada Riana (hantu penjaga kamar mandi), Riana kemudian mengangguk yang arli nya dia tahu dimana siswi itu diculik. Riana menunjuk kearah wastafel yang juga berada di dalam kamar mandi itu, Leo bingung kenapa Riana menunjuk ke wastafel itu, kemudian Leo mengecek ke wastafel itu, Leo melihat ada gambar ular di kran wastafel itu, dan Leo mencoba mengucapkan mantra dalam bahasa ular (Leo mempunyai kemampuan berbicara bahasa ular), dan betapa terkejutnya Leo. wastafel itu tiba-tiba terbuka dan ternyata ada sebuah lorong di dalamnya yang akan membawa ke suatu tempat.

Leo pun memberanikan diri nya untuk masuk ke dalam lorong itu, betapa terkejutnya Leo, ia melihat seorang siswi yang hilang itu tergeletak di sebuah ruangan yang berada di lorong itu. Leo pun kemudian begegas menghampiri gadis itu, Leo memastikan apakah gadis itu masih hidup atau tidak, saat Leo memegang tangan gadis itu tangan nya sangat dingin dan sekujur badan nya berwarna biru.

Tidak lama saat Leo memegang tangan gadis itu, ads sosok lelaki tampan yang mendatangi nya dan kemudian berkata, "Apakah kau mencari ku?", Leo terkejut melihat sosok lelaki itu yang kemudian ia mnyebutkan nama nya, Leo semakin terkejut saat tahu bahwa lelaki itu adalah sosok penyihir "yang nama nya tidak boleh disebut, tetapi lelaki itu datang sebagai masalalu dari penyihir itu, tidak nyata tapi akan menjadi nyata. Penyihir itu merebut tongkat sihir milik Leo dan bersedia untuk melawan Leo. Pada saat yng bersamaan pula, ada burung yang tiba-tis datang memberikan sebuah pedang kepada Leo (konon kata nya pedang ini akan datang dengan sendri nya saat penghuni asrama merah sejati membutuhkan bantuan), kemudian Leo dan masalalu penyihir itu bertarung, akhirnya Leo bisa memenangkan pertarungan itu.

Leo pun segera membawa gadis itu pergi dari tempat itu dan membawa nya ke kepala Sekolah untuk memberitahu kalau siswi yang diculik itu sudah ditemukan. Para guru dan semua murid Sekolah Sihir merasa sedikit lega, tapi tidak hanya berakhir disitu saja. Beberapa waktu setelah kejadian itu, ada sebuah kejadian yang merupakan inti dari masalah besar yang ada.

Segala pertanda kedatangan penyihir "yang tidak boleh disebut nama nya” mulai muncul seiring berjalan nya waktu. Banyak sekali pertanda nya, seperti adanya siluman ular yang merupakan peliharaan penyihir "yang tidak boleh disebut nama nya", pengikut setia penyihir itu makin lama makin banyak yang bangkit untuk menyambut kedatangan penyihir itu, dunia Sekolah Sihir menjadi lebih suram, Kepala Sekolah Sihir dibunuh oleh salah satu murid suruhan dari pengikut setia penyihir yang tidak boleh disebut menggunakan mantra kematian "Avadakedavra" yang bukan sembarang orang bisa mengucapkan mantra itu, Sekolah Sihir yang diambil alih oleh salah satu pengikut setis penyihir "yang tidak boleh disebut. Baiklah, aku akan menyebutkan nama penyihir yang tidak boleh disebut, nama penyihir itu adalah Tuan Rama.

Tuan Rama adalah salah satu penyihir terkuat yang tak terkalahkan pada masa nys setelah Kepala Sekolah Sihir karena sekarang Kepala Sekolah Sihir sudah meninggal dan otomatis Tuan Rama menjadi penyihir paling kust sepanjang masa. Apa kalian benar-benar berpikir bahwa Tuan Rama adalah penyihir paling kuat? Kalian lupa bahwa ada Leo yang sudah dari lahir takdir nya digariskan menjadi penyihir terkuat yang akan mengalahkan Tuan Rama. Leo sudah terkenal karena kemampuan nya yang luar biasa dan tekad nya yang kuat untuk melawan Tuan Rama demi menjaga Sekolah Sihir telap utuh dan bisa membalaskan dendam kematian orang tua nya yang dibunuh oleh Tuan Rama. Tuan Rama juga sudah sejak lama mengincar Leo untuk menghabisi Leo agar tidak ada yang bisa menyaingi dia sebagai penyihir terkuat sepanjang masa. Tiba waktu nya dimana akhimya mereka dipertemukan, Leo dan Tuan Rama akhimya berjumpa setelah menunggu sekian purnama untuk saling bertarung dan membuktikan siapakah penyihir terkust yang sesungguhnya.

Leo dan Tuan Rama akhirnya bertarung dengan tongkat sihir mereka masing- masing dan dengan disaksikan oleh pengikut setia Tuan Rama dan para pendukung Leo. Kekuatan Tuan Rama yang sangat kuat bertemu dengan kekuatan Leo yang tidak kalah kust nya juga dengan Tuan Rama yang membuat pertarungan mereka memakan waktu yang cukup lama. Pada akhimya, Leo memenangkan pertarungan itu dan dia berhasil menghabisi Tuan Rama yang akhimys juga dendam Leo untuk orang tua nya terhadap Tuan Rama pun terbalaskan. Para pengikut setia Tuan Rama akhimya mengaku kalah dan memilih untuk berada di jalan yang benar bersama Leo, dan para pendukung Leo sangat senang dan bangga kepada Leo karena dia telah menyelamatkan kehidupan Sekolah Sihir, tidak sia-sia mereka mengharapkan suatu hal besar yang sangat hebat yang telah berhasil dilakukan oleh Leo, Suasana di Sekolah Sihir pun menjadi tidak suram lagi, semua kejahatan dan kegelapan sudah musnah karena Leo. Semua penghuni Sekolah Sihir sangat terharu karena mereka sudah berhasil melewati masa-masa suram saat dibawah kekuasaan Tuan Rams. Tidak lama setelah itu, aku merasa ditarik kembali ke dunia ku dan keluar dari lembaran buku itu, aku merasakan banyak hal yang sudah terjadi beberapa waktu lalu saat aku masuk ke dalam buku Riddle itu, sangat seru tetapi juga ternyata kejadian itu menegangkan sekali dan sangat mencekam. Aku benar- benar merasa masuk pada masa 1900 M dan seakan-akan aku yang mengalami kejadian itu betapa sangat menakjubkan sekali buku ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar